Rabu, 08 Desember 2010

pengertian enterpreneurship


Enterpreneurship merupakan hal yang lebih merujuk kepada kepribadian dan semangat tertentu, yaitu pribadi yang mulia, kemandirian, inovasi, pengambilan keputusan dan penerapan tujuan yang telah dipertimbangkan.
 Entrepreneur merupakan seorang yang mempunyai mental dan semangat entrepreneurship, bermental kuat, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, efisiensi waktu, kreativitas, ketabahan, ulet, kesungguhan, dan bertujuan untuk selalu mempersiapkan pribadi maupun masyarakat agar data hidup layak sebagai manusia, sehingga kehadirannya berdampak positif bagi pengembangan dirinya sendiri, masyarakat, alam dan kehidupan (Nasution, et al 2001).
Faktor Keuntungan Interpreneur Di Indonesia
1.      Pengelolaan yang bebas dan tidak terikat membuat wirausaha menjadi seorang Pemimpin yang penuh kekuasaan.
2.      Peluang untuk mengembangkan konsep usaha yang dapat menghasilkan    
      Keuntungan dapat memotivasikan wirausaha.
3.      Bebas dalam mengelola keuangan usaha yang dijalankan dan merasa kekayaan sebagai milik sendiri.
A.    Faktor Kemajuan dan Kemunduran Interpreneur di Indonesia
1.      Kemajuan
a.       Motivasi
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Center for Entrepreneurial Research (dalam Zimmerer & Scarborough; 1998) menemukan 69% siswa menengah atas ingin mulai menjalankan usaha mereka sendiri. Motivasi utamanya adalah be their own bosses.
b.      Usia
Menurut National Federation of Independent Businesess, Washington, usia saat seseorang memulai usaha sendiri adalah sebagai berikut (dalam Zimmerer & Scarborough, 1998). Usia Kronologis bervariasi. Ronstandt (dalam Staw1991) menyatakan bahwa kebanyakan wirausaha memulai usahanya antara usia 25-30 tahun. Sementara Staw (1991), mengungkapkan bahwa umumnya pria memulai usaha sendiri ketika berumur 30 tahun dan wanita pada usia 35 tahun. Hurlock (1991)berpendapat bahwa perkembangan karier berjalan seiring dengan perkembangan manusia. Setiap kelompok manusia memiliki cirri-ciri khas bila dikaitkan dengan perkembangan karier.
c.       Pengalaman
Staw (1991) berpendapat bahwa pengalaman dalam menjalankan usaha merupakan predictor terbaik bagi keberhasilan, terutama bila bisnis baru itu berkaitan dengan pengalaman bisnis sebelumya. Menurut Hisrich & Brush (dalam Staw, 1991) wirausaha yang memiliki usaha maju saat ini bukanlah usaha pertama kali yang dimiliki. Pengalaman mengelola usaha bisa diperoleh sejak kecil karena pengasuhan yang Pengantar Kewirausahaan diberikan oleh orang tua yang berprofesi sebagai wirausaha.
d.      Pendidikan
Pendidikan merupakan syarat keberhasilan bagi seorang wirausaha. Dalam penelitiannya terhadap sejumlah wirausaha, Bowen & Robert (dalam Staw, 1991) merangkum hasil penelitian tentang tingkat pendidikan wirausaha. Tingkat Pendidikan Wirausaha Menurut Bowen & Robert Peneliti Penemuan Brockhaus (1982) Mengulas empat penelitian yang menyimpulkan bahwa wirausaha cenderung memiliki pendidikan yang lebih baik dari populasi umum, tetapi di bawah para manajer. Cooper&Dunkelberg (1984) Ditemukan bahwa tingkat pendidikan wirausaha di bawah universitas (64%). Gasse (1982) Mencatat dari empat studi di mana wirausaha memiliki pendidikan yang lebih baik daripada masyarakat umum. Jacobowitz & Vidler (1982) Hasil wawancara dengan 430 wirausaha menunjukkan bahwa mereka memiliki pendidikan yang kurang memadai, yaitu 30% drop-out dari Sekolah Menengah Atas. Hany 11% lulus dari universitas 4 tahun.
2.      Kemunduran
a.       Pendapatan yang tidak menentu
b.      Kerugian akibat hilangnya modal investasi
c.       Perlu kerja keras dan waktu yang lama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar